Saturday 21 July 2018

Praktik Perancangan Sistem Instrumentasi

Projek Kelas Instrumentasi 6C
Bagian perancangan sistem
1) Prototipe Sistem Peringatan Dini Banjir Menggunakan Sensor Ultrasonik Dan Indikator LED 
INTISARI
Peristiwa banjir yang terjadi seringkali menimbulkan permasalahan yang dapat mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit nilainya. Tidak adanya sistem peringatan dini saat bencana banjir membuat masyarakat menjadi kurang waspada. Pada penelitian ini dirancang sistem deteksi banjir yang bekerja secara otomatis dengan cara mengetahui ketinggian (level) permukaan air. Sistem pemantauan ketinggian permukaan air ini dilakukan dengan  mengimplementasikan sensor ultrasonik berbasis mikrokontroler yang akan mengetahui ketinggian permukaan air yang dibuat pada level-level tertentu. Apabila ketinggian air mencapai batas tertentu sistem akan menyalakan lampu indikator berupa LED dan membunyikan buzzer yang akan memberikan peringatan kepada sekitarnya. Terdapat 4 buah LED yang masing-masing memberikan informasi tingkat kerentanan banjir, diantaranya LED berwarna biru menandakan normal, warna hijau menandakan siaga, warna kuning menandakan awas dan warna merah menandakan waspada, Sistem ini terhubung dengan LCD yang akan menampilkan data ketinggian air. Dengan adanya peringatan tersebut, masyarakat dapat lebih waspada terhadap bencana banjir yang terjadi.


Kata kunci: banjir, sensor ultrasonik, mikrokontroler, buzzer, LED
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang diperlukan antara lain,yaitu:
1. LED Merah 5mm
2. LED Kuning 5mm
3. LED Hijau 5mm
4. LED Biru 5mm
5. Resistor 10K
6. Resistor 1K
7. Sensor Jarak ultrasonic
8. Kabel Jumper Male to Male
9. Adaptor 9V 1A
10. Encloser
11. Buzzer
12. Akuarium (30x19x24)cm
 
Skema rancangan sistem pada proteus
 
Diagram blok 

Flowchart Sistem
Pengujian
Tabel .Pedoman Pengujian Ketinggian Level Air

No.
Kondisi
Ketinggian Level Air

1

Normal

<7 cm

2

Siaga

7,1-14 cm

3

Awas

14,1-21 cm

4

Waspada

>21 cm
2) Prototipe Alat Ukur Curah Hujan Menggunakan Sensor Ultrasonik
INTISARI
Pengukuran curah hujan dilakukan di seluruh Indonesia lebih dari 100 titik. Namun pengukuran curah hujan masih banyak dilakukan secara konvensional menggunakan penakar hujan observatorium (obs) dan penakar hujan tipe Hellman. Perancangan prototipe alat ukur curah hujan menggunakan sensor ultrasonik ini dilakukan untuk mengetahui hasil keluaran dari sensor ultasonik dalam melakukan pengukuran data curah hujan kemudian membandingkannya dengan alat ukur curah hujan lainnya.  Alat ukur curah hujan menggunakan sensor ultrasonik ini merupakan alat ukur curah hujan otomatis karena pengamat tidak perlu mengukur hujan yang tertampung dengan menggunakan gelas ukur. Data curah hujan akan  ditampilkan secara real time ke LCD (Liquid Crystal Display) dan dikirimkan menggunakan telemetri sehingga dapat memudahkan proses pengamatan curah hujan.


Kata kunci: curah hujan, alat ukur, sensor ultrasonik, buzzer,



Blok Diagram Sistem Alat Ukur Curah Hujan Menggunakan Sensor Ultrasonik (Bagian Transmitter)


   

Blok Diagram Sistem Alat Ukur Curah Hujan Menggunakan Sensor Ultrasonik (Bagian Receiver)
 

Flowchart Transmitter
 
Flowchart Receiver 

3) 

                                 

No comments:

Post a Comment