Bagian perancangan sistem
1) Prototipe Sistem Peringatan Dini Banjir Menggunakan Sensor
Ultrasonik Dan Indikator LED
INTISARI
Peristiwa banjir yang terjadi seringkali menimbulkan permasalahan yang
dapat mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit nilainya. Tidak adanya sistem
peringatan dini saat bencana banjir membuat masyarakat menjadi kurang waspada.
Pada penelitian ini dirancang sistem deteksi banjir yang bekerja secara
otomatis dengan cara mengetahui ketinggian (level) permukaan air. Sistem
pemantauan ketinggian permukaan air ini dilakukan dengan mengimplementasikan sensor ultrasonik berbasis
mikrokontroler yang akan mengetahui ketinggian permukaan air yang dibuat pada
level-level tertentu. Apabila ketinggian air mencapai batas tertentu sistem
akan menyalakan lampu indikator berupa LED dan membunyikan buzzer yang akan
memberikan peringatan kepada sekitarnya. Terdapat 4 buah LED yang masing-masing
memberikan informasi tingkat kerentanan banjir, diantaranya LED berwarna biru
menandakan normal, warna hijau menandakan siaga, warna kuning menandakan awas
dan warna merah menandakan waspada, Sistem ini terhubung dengan LCD yang akan menampilkan
data ketinggian air. Dengan adanya peringatan tersebut, masyarakat dapat lebih
waspada terhadap bencana banjir yang terjadi.
Kata kunci: banjir, sensor ultrasonik, mikrokontroler, buzzer, LED
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang diperlukan antara lain,yaitu:
1. LED Merah 5mm
2. LED Kuning 5mm
3. LED Hijau 5mm
4. LED Biru 5mm
5. Resistor 10K
6. Resistor 1K
7. Sensor Jarak ultrasonic
8. Kabel Jumper Male to Male
9. Adaptor 9V 1A
10. Encloser
11. Buzzer
12. Akuarium (30x19x24)cm
Skema rancangan sistem pada proteus
Diagram blok
Flowchart Sistem
Pengujian
Tabel .Pedoman Pengujian Ketinggian Level Air
No.
|
Kondisi
|
Ketinggian Level Air
|
1
|
Normal
|
<7 cm
|
2
|
Siaga
|
7,1-14 cm
|
3
|
Awas
|
14,1-21 cm
|
4
|
Waspada
|
>21 cm
|
INTISARI
Pengukuran curah hujan
dilakukan di seluruh Indonesia lebih dari 100 titik. Namun pengukuran curah
hujan masih banyak dilakukan secara konvensional menggunakan penakar hujan
observatorium (obs) dan penakar hujan tipe Hellman. Perancangan prototipe alat
ukur curah hujan menggunakan sensor ultrasonik ini dilakukan untuk mengetahui
hasil keluaran dari sensor ultasonik dalam melakukan pengukuran data curah
hujan kemudian membandingkannya dengan alat ukur curah hujan lainnya. Alat ukur curah hujan menggunakan sensor
ultrasonik ini merupakan alat ukur curah hujan otomatis karena pengamat tidak
perlu mengukur hujan yang tertampung dengan menggunakan gelas ukur. Data curah
hujan akan ditampilkan secara real time ke
LCD (Liquid Crystal Display) dan dikirimkan menggunakan telemetri sehingga
dapat memudahkan proses pengamatan curah hujan.
Kata kunci: curah hujan, alat ukur, sensor ultrasonik, buzzer,
Blok Diagram Sistem Alat Ukur Curah Hujan
Menggunakan Sensor Ultrasonik (Bagian Transmitter)
Blok Diagram Sistem Alat Ukur Curah Hujan
Menggunakan Sensor Ultrasonik (Bagian Receiver)
Flowchart Transmitter
Flowchart Receiver
3)
No comments:
Post a Comment